Kinerja Reksadana Saham Diperkirakan Mampu Mengejer Ketertinggalannya dari IHSG

 

Kinerja reksadana saham masih belum mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, kinerja reksadana saham diperkirakan menguat pada kuartal terakhir ini.

Berdasarkan data Infovesta, IHSG mencatatkan pertumbuhan 2,6% dalam sebulan terakhir hingga Kamis (26/9). Sementara, Infovesta 90 Equity Fund Index dan Infovesta Equity Fund Index hanya mencatat peningkatan 2,4% dan 1,86%.

Direktur Infovesta Utama Parto Kawito mengatakan bahwa secara agregat, industri reksadana saham sulit untuk mengungguli IHSG. "Karena tahun ini IHSG banyak saham Prajogo Pangestu naik tinggi, yang mana tidak berani disentuh reksadana saham sehingga kinerja tertinggal," kata Parto kepada Kontan.co.id, Kamis (26/9).

Meski begitu, Parto meyakini kinerja reksadana saham dapat mengejar ketertinggalannya. Secara umum, prospek reksadana saham didorong pemangkasan suku bunga sebagai sentimen utamanya. Selain itu, kebijakan pemerintah baru termasuk pemilihan kabinet dalam waktu dekat, geopolitik, stimulus atau perkembangan di negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia.

Parto menyoroti, beberapa saham blue-chips juga merangkak ke atas dengan volumenya yang juga ikut naik, seperti sektor perbankan dan telekomunikasi. Lalu sektor properti juga dinilai masih ada peluang kenaikan lebih lanjut.

Ia menilai sektor-sektor tersebut didukung faktor sentimen dan fundamental. "Sentimen asing masuk membangkitkan antusiasme lokal untuk menambah investasi di saham dan fundamental dikatalis oleh penurunan suku bunga, stimulus di China, soft landing di Amerika Serikat (AS)," terang Parto.

Dari berbagai katalis itu, Parto memproyeksikan kinerja reksadana mampu mencapai double digit pada akhir tahun 2024. Target itu seirama dengan target IHSG pada akhir tahun 2024 di 7.950-8.100.

Sumber : Kontan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel