Kemenkeu: Targetkan Investasi Penyediaan Air Minum dari Swasta Rp 29,9 Triliun


Kementerian menargetkan bisa memenuhi infrastruktur penyediaan air minum rumah tangga sebesar 10 juta sambungan rumah (SR) pada 2030 mendatang.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Ubaidi S Hamidi menyampaikan, dalam memenuhi target tersebut tidak bisa dipenuhi sepenuhnya dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Adapun perencanaan pembiayaan investasi infrastruktur penyediaan layanan air minum dalam RPJMN 2020-2024, membutuhkan investasi sebesar Rp 123,5 triliun. 

Pembiayaan yang bisa dikeluarkan dari APBN dan APBD masing-masing hanya akan membiayai sebesar Rp 77,9 triliun dan Rp 15,6 triliun, sementara sisanya sebesar Rp 29,9 triliun diharapkan bisa dibiayai dari swasta.

“Implikasinya, keterbatasan APBN dalam membiayai investasi tersebut menjadi tantangan bagi Pemerintah dalam memenuhi target penyediaan layanan air minum di tahun 2030,” tutur Ubai dalam media briefing, Kamis (18/7).

Adapun Ia mencatat, dari target 10 juta sambungan rumah, realisasinya baru mencapai 3,8 juta sambungan rumah pada 2023, atau masih juga dari target yang diharapkan. Saat ini pemerintah tinggal mempunyai sekitar 5 tahun lebih untuk bisa memasang sambungan air bagi 6,2 juta sambungan rumah.

Di samping itu, pada 2030 pemerintah juga menargetkan bisa memenuhi 100% hunian dengan akses air minum layak, serta 30% hunian dengan akses air minum perpipaan.

“Peran APBN yang sehat dan kredibel akan terus dijaga dalam menjalankan fungsinya baik fungsi stabilisasi, alokasi, maupun distribusi. Sejalan dengan hal tersebut upaya penyehatan APBN ditempuh melalui collecting more, spending better, dan innovative financing,” ungkapnya. 

Sumber : Kontan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel