Dampak yang Muncul dengan Adanya Inflasi
ilustrasi uang kertas (lexica.art) |
Tingginya harga-harga barang terutama kebutuhan hidup tentunya akan mengakibatkan beban biaya hidup pun semakin berat.
Memang harus diakui bahwa dengan semakin tingginya angka inflasi akan semakin memberatkan kehidupan masyarakat.
Ketika belum terjadi inflasi masyarakat dengan sejumlah uang tertentu bisa membeli barang-barang dalam jumlah tertentu pula.
Tetapi di saat terjadi inflasi dengan sejumlah uang tertentu belum tentu bisa untuk membeli sejumlah barang dalam jumlah tertentu pula. Kondisi inilah yang merupakan dampak dari adanya inflasi.
Melansir detik.com yang mengutip dari Quicken Loans, terdapat beberapa dampak inflasi, yaitu:
1. Berkurangnya Daya Beli
Ketika terjadi inflasi, harga barang dan jasa akan naik sehingga uang yang dimiliki masyarakat memiliki nilai riil yang lebih rendah. Masyarakat perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk barang atau jasa yang sama.
Konsumen atau masyarakat dengan pendapatan rendah atau pendapatan yang tetap selama inflasi akan mengalami penurunan standar hidup.
Masyarakat akan lebih hemat dalam pengeluaran. Hal ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
2. Suku Bunga Lebih Tinggi
Ketika terjadi inflasi, bank sentral akan meningkatkan suku bunga acuan sebagai usaha untuk mengendalikan inflasi. Kenaikan suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang bagi konsumen akan meningkat sehingga belanja konsumen akan berkurang.
Rata-rata konsumen menggunakan pinjaman untuk pembelian besar, seperti rumah atau kendaraan. Kenaikan suku bunga akan berdampak pada konsumsi belanja rumah tangga. Hal ini akan menghambat laju investasi dan perekonomian suatu negara.
3. Penyusutan Nilai Uang
Ketika harga semakin mahal, dampak inflasi akan dirasakan oleh semua orang. Orang-orang tentu perlu membeli makanan dan listrik, tetapi dengan peningkatan harga, pemenuhan kebutuhan hidup semakin sulit.
Nilai uang tunai yang disimpan dalam bentuk tabungan atau investasi juga akan memiliki nilai yang rendah.
Tabungan dan investasi bisa habis untuk memenuhi kebutuhan pokok dan perputaran uang tidak berjalan. Hal ini dapat berdampak pada industri maupun pada perekonomian.
4. Pertumbuhan Ekonomi Melambat
Dengan berkurangnya nilai uang, masyarakat dan industri bisnis akan lebih berhati-hati dalam pengeluaran dan investasi. Penurunan permintaan konsumen dapat mengancam produksi barang dan jasa.
Perekonomian di kancah pasar global juga akan terhambat dengan kurangnya daya saing ekonomi. Harga dalam negeri naik sehingga barang dari negara inflasi menjadi mahal.
Hal ini dapat mengurangi ekspor dan dapat mengganggu persaingan pasar internasional.
5. Tindakan Anti-Inflasi Dapat Menyebabkan Resesi
Pemerintah dan bank sentral perlu mengambil tindakan anti-inflasi ketika inflasi tinggi. Mereka dapat menaikkan suku bunga atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Namun, hal tersebut dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Menaikkan suku bunga akan membuat konsumen mengurangi belanjanya karena biaya pinjaman lebih mahal. Hal tersebut akan menghambat bahkan menyebabkan penurunan output ekonomi, yang disebut dengan resesi.