Mau Beli Rumah di Tengah Ekonomi Penuh Ketidakpastian, Cobain Cara Ini


Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan skema fix berjenjang sering dianggap sebagai solusi saat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) mengalami kenaikan. Namun, apakah hal tersebut benar?

Dengan KPR fix berjenjang, Anda mendapatkan kepastian terhadap setiap kenaikan suku bunga KPR. Anggap saja, Anda pengajuan KPR Anda telah disetujui oleh bank, maka berikut adalah besaran bunga KPR Anda:

Tahun 1-3: 7,4%

Tahun 4-6: 8%

Tahun 7-10: 10%

Apakah Anda tertarik dengan skema ini? Sebelum Anda memutuskan untuk membeli rumah melalui KPR berjenjang, penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk ini.

Cicilan terprediksi & begitu pula dengan beban keuangan Anda

Dengan metode ini, cicilan KPR Anda dalam jangka panjang bisa terprediksi dengan baik kenaikannya. Anda pun akan menjadi lebih tenang lantaran dalam jangka panjang, Anda bisa ikut memprediksi beban keuangan Anda.

Satu hal yang harus Anda lakukan adalah menjaga kestabilan pendapatan, dan menjaga jumlah dana darurat di batas ideal.

Ketika sewaktu-waktu terjadi musibah yang mana akan membuat pendapatan Anda hilang, dana darurat tersebut bisa digunakan untuk membayar cicilan.

Ketika masa fixed berakhir, tak menutup kemungkinan bunganya ikut naik

Baik KPR fixed berjenjang atau floating, bunga KPR bisa saja naik apabila terjadi penyesuaian terhadap Suku Bunga Acuan Bank Indonesia. Pada umumnya, bank menetapkan jangka waktu maksimal untuk periode fixed dalam KPR fixed berjenjang.

Anggap saja, untuk bisa mengajukan KPR ini tenor minimal yang ditawarkan adalah 12 tahun sedangkan periode fixednya adalah 10 tahun.

Jika ditanya mana yang lebih untung antara KPR fixed berjenjang atau floating, maka keduanya harus disesuaikan dengan kemampuan finansial orang yang bersangkutan.

Sumber : CNBC Indonesia



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel