Kesalahan Nasabah yang tidak Disadari ketika Bertransaksi di Mesin ATM

Tetaplah selalu waspada dan berhati-hati ketika akan melakukan transaksi di mesin ATM. 

Saat ini para pelaku kejahatan sudah dengan berani dan terang-terangan menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri ini untuk melancarkan aksi jahatnya.

Sudah banyak korban yang kehilangan saldo rekeningnya karena diakibatkan oleh tindakan culas dari pelaku kejahatan.

Tetapi masih banyak pula yang karena kesalahannya sendiri ketika bertransaksi di ATM, saldo rekening dapat dikuras habis oleh pelaku kejahatan.

Nah, dalam tulisan kali ini akan dijelaskan kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak disadari oleh pemilik kartu ATM ketika melakukan transaksi. Apa saja kesalahan yang sering dilakukan oleh nasabah kartu ATM ? 

Kesalahan  Nasabah ketika Bertransaksi  di ATM

1.Tidak memeriksa mesin ATM ketika akan bertransaksi

Pentingkah memeriksa mesin ATM sebelum melakukan transaksi di mesin?

Sebenarnya penting atau tidak pentingnya memeriksa mesin ATM tergantung dari kesadaran dari nasabah pemilik kartu ATM. 

Bila nasabah pemilik kartu sadar bahwa banyak kejadian tindak kejahatan yang menggunakan mesin ATM, maka tindakan memeriksa mesin ATM menjadi suatu kewajiban bila akan melakukan transaksi.

Toh, kalau pemilik kartu ATM memang sudah menyadari pentingnya melakukan pemeriksaan mesin ATM sebelum bertransaksi, sebenarnya hanya beberapa tempat saja yang memang sering digunakan pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.

Tempat-tempat yang biasanya digunakan para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya terutama di sekitar tempat untuk memasukkan kartu ATM, tempat untuk mengeluarkan uang, dan keypad tombol untuk memasukkan angka.

2.Memaksakan kartu ATM masuk mesin ATM

Ketika akan memasukkan kartu ATM, pastikan bahwa kartu ATM dapat masuk di tempatnya tanpa ada halangan. Jika ketika memasukkan kartu ATM ternyata kartu tidak bisa masuk, pemilik kartu jangan untuk tetap memaksakan diri.

Mengapa ?

Tidak bisanya kartu ATM dimasukkan ke dalam mesin bisa juga dikarenakan adanya benda yang sengaja dipasang oleh pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya yaitu agar kartu ATM macet dan pada saatnya pemilik kartu lengah, pelaku kejahatan akan mengambil kartu ATM dan menguras saldo ATM.

Tetapi tidak bisanya kartu ATM dimasukkan ke mesin ATM juga bisa dikarenakan adanya kerusakan alat mekanik yang berada di dalam tempat untuk masukkan kartu ATM. Bisa juga karena sensor untuk membaca kartu mengalami kerusakan.

Bila mengalami hal seperti ini, lebih baik meninggalkan mesin ATM dan mencari mesin ATM yang lain yang tidak mengalami gangguan.

3.Tidak menutup telapak tangan ketika memasukkan nomor pin

Nomor pin ATM merupakan nomor yang sangat rahasia, maka ketika pemilik kartu akan melakukan transaksi di ATM diwajibkan untuk menutup dengan telapak tangan. 

Tujuannya agar nomor pin ATM tidak diketahui orang lain atau tidak bisa direkam oleh alat yang bernama skimmer yang biasanya dipasang di tombol keypad. 

Tetapi masih banyak nasabah yang dengan seenaknya ketika memasukkan nomor pin ATM tidak menutup dengan telapak tangan. 

4.Meminjamkan kartu ATM

Kesalahan yang sering tidak disadari oleh pemilik kartu salah satunya meminjamkan kartu ATM kepada orang lain. 

Biasanya orang yang diizinkan untuk meminjam kartu ATM adalah orang-orang yang sudah dianggap dapat dipercaya atau orang orang terdekat.

Tetapi tindakan ini sangat beresiko terjadinya penyalahgunaan kartu ATM, meskipun orang yang kita berikan kartu ATM merupakan orang yang sudah dikenal dekat serta sudah dianggap dapat dipercaya. 

5.Tidak pernah mengganti pin

Nasabah juga tidak menyadari pula bahwa nomor pin ATM itu hendaknya dilakukan penggantian secara berkala. 

Keuntungan dengan digantinya nomor pin ATM secara berkala salah satunya nomor pin ATM itu tidak akan dengan mudah diketahui atau dihafal oleh orang lain. 

Dengan mengganti nomor pin secara berkala dapat meminimalkan resiko adanya pencurian data dari kartu ATM. 

6.Menuliskan pin ATM dibalik kartu ATM

Nah, ini tindakan yang sangat beresiko kehilangan saldo ATM bagi nasabah.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel