5 MODUS KEJAHATAN DI ATM YANG PERLU DIWASPADAI
5 Modus Kejahatan di ATM yang perlu diwaspadai |
Sobatku semua
Penemuan mesin ATM merupakan penemuan terbesar dan sangat membantu masyarakat untuk melakukan transaksi. Bisa dikatakan bahwa mesin ATM merupakan sarana yang dapat mempermudah dalam melakukan transaksi keuangan khususnya transaksi perbankan.
Harus kita akui bahwa dengan adanya mesin ATM ini, semua jenis transaksi dapat terlayani dengan cepat, efisensi dan efektif. Dengan ditemukannya mesin ATM ini merupakan bukti adanya kemajuan di bidang teknologi khususnya teknologi informasi.
Coba kita tengok ke belakang, ketika belum ditemukan mesin ATM, semua transaksi perbankan masih dilayani secara manual yaitu nasabah harus dating sendiri ke bank untuk melakukan transaksi.
Misalkan transaksi penarikan uang tunai maka nasabah harus datang ke bank dan harus rela antri dalam waktu yang cukup lama. Sehingga banyak nasabah yang merasa bosan dengan lamanya waktu menunggu untuk melakukan transaksi penarikan uang tunai.
Dalam benak para nasabah mungkin akan terpikirkan “mau ambil uang kita sendiri kok susah amat ya ?” Lamanya antrian juga tergantung dari kecakapan dan ketrampilan dari petugas teller yang melayani para nasabah.
Semakin tidak terampil dan tidak cakap petugas tellernya, tentunya waktu tunggu pun akan semakin lama. Juga akan menyebabkan adanya penumpukan antrian yang terjadi di depan petugas teller.
Demikian pula untuk transaksi yang lain seperti transfer uang antar rekening. Ketika mesin ATM belum dikenalkan kepada masyarakat luas, nasabah juga harus dating sendiri ke bank dan menyerahkan sejumlah uang kepada petugas teller untuk di kirimkan kepada keluarga, teman atau rekan bisnis yang berada di luar kota.
Tetapi karena sudah tersedia mesin ATM, maka nasabah tidak perlu lagi harus datang ke kantor bank. Cukup datang ke mesin ATM maka transaksi transfer uang antar rekening dapat dengan cepat terlayani hanya dalam hitungan menit.
Mesin ATM sangat dibutuhkan Masyarakat
Memang harus kita akui bahwa keberadaan mesin ATM sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas untuk mempermudah dan mempercepat aktivitas transaksi perbankan. Bahkan keberadaan mesin ATM untuk saat sudah semakin banyak dan tersebar sampai ke pelosok daerah.
Pelosok-pelosok di daerah pedesaan yang notabene adalah daerah yang jauh dari pusat kota, untuk saat ini sudah menjadi sasaran dari perbankan untuk mengenalkan produk ATM. Sehingga penduduk yang berdiam di daerah pedesaan tidak harus pergi jauh ke daerah perkotaan hanya akan menggunakan fasilitas mesin ATM.
Disamping sudah tersebar ke pelosok-pelosok pedesaan, mesin ATM juga sudah menyasar dan tersebar sampai ke fasilitas publik, seperti bandara, stasiun, terminal, pusat perbelanjaan (mall, supermarket), lembaga pendidikan, rumah sakit.
Tempat-tempat fasilitas publik tersebut, sudah mulai mendapat perhatian serius dari pihak bank dan dianggap sebagai lokasi strategis untuk menempatkan mesin ATM. Maka tidak mengherankan bila fasilitas publik yang selalu ramai dikunjungi masyarakat menjadi daya tarik atau magnet bagi perbankan untuk menarik masyarakat agar menggunakan mesin ATM ketika bertransaksi.
Maraknya penempatan mesin ATM sampai ke pelosok pedesaan maupun yang ditempatkan di fasilitas publik, semuanya ini tentunya tidak terlepas dari strategi pemasaran dari perbankan dalam memasarkan produknya.
Hampir semua perbankan untuk saat ini mengandalkan mesin ATM sebagai sarana promosi untuk menarik masyarakat agar tertarik dengan produk perbankan khususnya yang berhubungan dengan penggunaan mesin ATM.
Tetapi perlu kita sadari bersama, bahwa ketika nasabah pemilik kartu ATM akan melakukan transaksi melalui mesin ATM, maka nasabah harus mempunyai kartu ATM terlebih dahulu. Jika tidak mempunyai kartu ATM maka nasabah tidak bisa menggunakan fasilitas yang ada di mesin ATM.
Caranya agar nasabah bisa mendapatkan kartu ATM
Cara untuk mendapatkan kartu ATM, nasabah harus datang sendiri ke bank dan melakukan pembukaan rekening. Syarat untuk melakukan pembukaan rekening hampir semua bank menetapkan standar yang sama bagi calon nasabahnya.
Beberapa syarat yang diharus disertakan pada saat membuka rekening antara lain mengisi formulir dari bank, kartu identitas diri (KTP, SIM, Paspor ), NPWP, menyetorkan setoran awal. Biasanya rekening yang banyak digunakan oleh nasabah agar dapat melakukan transaksi di mesin ATM adalah rekening tabungan. Meskipun rekening yang lainnya seperti rekening giro juga bisa untuk transaksi melalui mesin ATM, tetapi sebagian besar nasabah membuka rekening tabungan.
Setelah berhasil membuka rekening tabungan, pihak bank akan menawarkan kepada nasabah apakah akan sekalian dibuatkan kartu ATM. Apabila nasabah setuju dengan tawaran dari bank, maka akan langsung dibuatkan kartu ATM. Tetapi apabila nasabah tidak menghendaki dibuatkan kartu ATM, maka pihak bank tidak akan membuatkan kartu ATM.
Tetapi untuk saat ini banyak masyarakat yang menghendaki dibuatkan kartu ATM. Bahkan dari pihak bank berinisiatif untuk setiap nasabah yang membuka rekening tabungan sekaligus dibuatkan kartu ATM. Sehingga pihak bank tidak perlu melakukan penawaran lagi kepada nasabah.
Dengan adanya kebijakan dari bank yang setiap nasabah yang melakukan pembukaan rekening, terutama rekening tabungan untuk dibuatkan kartu ATM, tentunya semakin menambah jumlah dari pengguna kartu ATM. Penambahan jumlah kartu ATM ini tentunya diharapkan oleh perbankan, bahwa masyarakat semakin melek teknologi khususnya untuk mempermudah dalam melakukan transaksi di perbankan.
Data Jumlah Mesin ATM di Indonesia
Berapa jumlah mesin ATM yang berada di Indonesia ? Berdasarkan data di bulan September 2021, Bank Indonesia mencatat jumlah mesin ATM di Indonesia mencapai total 99,26 ribu unit. Mayoritas mesin ATM berada di Pulau Jawa yang memiliki jumlah sebanyak 62.558 unit dengan persentase sekitar 63 persen.
Sumatera berada di posisi ke-2 dengan 16.267 unit mesin ATM. Angka ini terlampau cukup jauh bila dibandingkan dengan jumlah mesin ATM di Jawa, jumlah ATM di Sumatra mencakup 16,39 persen dari total jumlah ATM di Indonesia pada 2021.
Posisi ke-3 diraih oleh Kalimantan dengan jumlah mesin ATM sebanyak 6.641 unit atau sekitar 6,69 persen total mesin ATM di Indonesia.
Selanjutnya, Sulawesi berada di posisi ke-4 yang memiliki 6.261 unit mesin ATM dengan persentase sekitar 6,38 persen. Berikutnya disusul Bali dan Nusa Tenggara dengan 5.230 unit mesin ATM yang memiliki persentase sekitar 4,79 persen. Terakhir, Maluku dan Papua dengan 2.305 unit mesin ATM dan persentase sekitar 2,04 persen dari total jumlah ATM di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah total kartu ATM yang beredar sebanyak 244,06 juta unit pada Juli 2022. Jumlah ini terdiri dari 4,58 juta unit kartu ATM dan 239,48 juta unit kartu ATM debit.
Semakin banyaknya pengguna kartu ATM secara otomatis akan mempengaruhi ketersediaan dan penyebaran jumlah mesin ATM. Maka solusi terbaik dari pihak perbankan yaitu menempatkan mesin ATM yang lokasinya jauh dari kantor bank atau di luar kota. Karena saat ini pengguna dari kartu ATM itu sendiri sudah meningkat dan sangat dikenal oleh asyarakat luas sebagai sarana yang dapat memperlancar dan mempermudah aktivitas transaksi perbankan.
Dengan semakin mudahnya bertransaksi melalui mesin ATM akan semakin menarik pengguna dari mesin ATM itu sendiri. Bila kita lihat dari segi usia pengguna fasilitas di mesin ATM, ternyata usia pengguna tidak terbatas pada mereka yang masih tergolong usia muda atau mileneal.
Tetapi mereka yang sudah berusia lanjut pun saat ini sudah banyak yang menggunakan fasilitas dari mesin ATM. Maka tidak mengherankan apabila kita lihat di galeri-galeri ATM yang berada di kantor bank maupun di galeri yang berada di area publik, antara mereka yang sudah lanjut usia dengan anak-anak usia muda atau mileneal saling berbaur menjadi satu.
Disamping dilihat dari faktor usia, pengguna fasilitas mesin ATM pun juga sudah banyak dilakukan oleh karyawa-karyawan atau pekerja-pekerja pabrik. Coba kita lihat di kantong-kantong yang banyak pabriknya atau Kawasan industry, apabila tanggal gajian tiba, semua mesin ATM dikerubuti banyak pekerja pabrik sehingga menjadi lautan manusia yang rela untuk mengantri hanya akan melakukan transaksi, terutama transaksi penarikan uang tunai.
Fenomena seperti ini disebabkan karena dari manajemen perusahaan itu sendiri sudah banyak yang melakukan kerja sama dengan pihak bank dalam melakukan sistem penggajian kepada karyawan atau pekerjanya.
Sehingga untuk saat ini gaji para karyawan atau pekerja ini tidak diberikan secara tunai tetapi dimasukkan ke masing-masing rekening atas nama pekerja atau karyawan. Maka ketika melakukan pengambilan uang gaji, para karyawan atau pelkerja ini tinggal menarik uangnya dari mesin ATM dengan menggunakan kartu ATM.
Ya, untuk saat ini masyarakat sudah merasakan betapa mudahnya melakukan aktivitas transaksi perbankan. Tetapi dengan semakin dipermudahkannya segala transaksi perbankan, ternyata ada sebagian oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan mesin ATM ini untuk melakukan tindak kejahatan. Oknum yang memanfaatkan mesin ATM untuk melancarkan tindak kejahatan ini mempunyai satu tujuan yaitu MEMBOBOL SALDO REKENING NASABAH !
Banyak dari nasabah yang telah menjadi korban dari modus kejahatan dengan melakukan pembobolan saldo rekening dengan memanfaatkan fasilitas di mesin ATM. Para pelaku kejahatan yang sudah membentuk komplotan ini, tidak pandang bulu ketika akan melancarkan aksinya dan mengincar korbannya.
Nasabah khususnya pemilik kartu ATM, baik yang berusia lanjut usia atau anak-anak muda tetap menjadi sasaran empuk dari pelaku kejahatan ini. Demikian juga mereka yang termasuk dalam golongan menengah ke atas atau bahkan mereka yang masuk golongan menengah ke bawah pun, juga tidak luput dari aksi para pelaku kejahatan di mesin ATM.
Jenis Tindak Kejahatan di ATM
- Modus Kejahatan Pengganjalan Mesin ATM
Para pelaku kejahatan melancarkan aksinya di mesin ATM dengan memperdayai calon korbannya yang merupakan nasabah pemilik kartu ATM yang sedang melakukan transaksi di mesin ATM. Nasabah pemilik kartu ATM tersebut akan mengalami kesulitan ketika akan memasukkan kartu ATM ke dalam mesin.
Tidak bisanya kartu ATM masuk ke dalam mesin ATM disebabkan pelaku memasang batang korek api di tempat untuk memasukkan kartu ATM. Merasa ada kesulitan untuk memasukkan kartu atau kartu macet, kemudian nasabah pemilik kartu ATM merasa panik atau bingung, dan berusaha mencari bantuan orang-orang yang ada disekitar mesin ATM. Ketika nasabah pemilik kartu sudah mengalami kepanikan, maka para pelaku kejahatan ini akan melancarkan aksinya, dengan berpura-pura membantu mengeluarkan kartu ATM yang macet di dalam mesin ATM.
- Modus Kejahatan Menempelkan Stiker Call Center Palsu
Modus yang dilakukan oleh pelaku kejahatan ketika dengan cerdiknya menirukan sarana pendukung yang berupa stiker layanan pengaduan atau call center yang seringkali ditempelkan di mesin ATM oleh pihak bank.
Tetapi stiker layanan pengaduan dari bank ternyata dimanfaatkan oleh pelaku untuk melancarkan aksinya dengan cara membuat stiker layanan pengaduan palsu yang bentuk dan tulisannya mirip dengan stiker layanan pengaduan dari pihak bank.
- Modus Kejahatan Skimming
Modus kejahatan skimming menjadi momok yang menakutkan bagi nasabah pemilik kartu ATM. Karena pelaku menggunakan alat yang lebih modern ketika melancarkan aksinya. Alat yang digunakan berupa kamera kecil atau sering disebut skimmer. Dengan alat ini pelaku dapat mencuri data-data penting seperti nomor pin ATM dan juga nomor kartu ATM.
Setelah berhasil mencuri data-data nasabah pemilik kartu, selanjutnya pelaku akan membuat kartu ATM bodong atau blank card untuk menguras sampai habis saldo rekening nasabah pemilik kartu ATM.
- Modus Kejahatan Melalui Pesan WhatsApp
Dalam modus ini,sepak terjang para pelaku kejahatan itu yang dengan adanya kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk melancarkan aksinya. Salah satu aksi yang marak dan merupakan modus kejahatan baru yaitu modus dengan mengirimkan aplikasi APK melalui whatsapp yang kemudian dengan aplikasi ini pelaku dapat menguras saldo rekening korbannya. Sudah banyak orang yang telah menjadi korban dari modus kejahatan dengan mengirimkan whatsapp kepada calon korbannya.
- Modus Kejahatan Menggunakan Tusuk Gigi
Modus kejahatan memasang tusuk gigi di mesin ATM. Modus ini sebenarnya sama dengan modus batang korek api yang dipasang di tempat untuk memasukkan kartu ATM. Tujuan dipasangnya tusuk gigi ini agar kartu ATM dari calon korbannya yaitu para nasabah pemilik kartu ATM tidak dapat memasukkan kartu ATM atau macet di mesin ATM.
Bila kartu ATM sudah macet atau tidak bisa dimasukkan ke dalam mesin ATM, komplotan pelaku kejahatan ini akan menghampiri calon korbannya yang masih kebingungan atau panik untuk berpura-pura membantu mengambilkan kartu ATM yang macet di mesin ATM. Biasanya pelaku akan meminta calon korbannya memasukkan nomor pin ATM secara berulang-ulang.